Kemampuan membalikkan dari situasi sulit jadi kesuksesan
"Kemampuan membalikkan dari situasi sulit jadi kesuksesan, Fakta kesuksesan tidak menghentikan dari tantangan untuk datang dan akan menyulitkan "
Hal yang manis tentang tantangan pahit ini adalah bahwa diberi peluang. Sebuah peluang yang tidak akan didapatkan jika tidak ada tantangan.
Menjadi seorang sukses adalah hal yang sulit, namun bukan berarti tidak akan pernah didapat.
Hal terbaik dari yang buruk dan belajar menghadapi situasi dengan ubah pola pikir, seorang terus maju dan sukses, terus meningkat sepanjang perjalanan hidupnya.
Berbagai rintangan dan hambatan yang menjadi penghalang. Berpegang pada prinsip serta harapan yang menjadi tujuan hidupnya.
Untuk membantu seseorang untuk memperkuat kemampuan dan ketekunannya menghadapi setiap tantangan hidup.
Tantangan adalah bagian dari perjalanan yang sukses. Fakta bahwa sukses tidak menghentikan tantangan baru untuk datang dan menyulitkan.
Baca juga : Artikel yang terkait.
Gunakan fungsi Google Search Engine untuk mendapatkan informasi tentang website yang terkait dengan materi bahasan ini yang lebih luas dan lebih lengkap.
Gambar - Kemampuan membalikkan dari situasi sulit |
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit dan kemampuan membalikkan situasi
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. sukses yaitu sejauh mana seseorang terus maju dan sukses.
Terus meningkat sepanjang perjalanan hidupnya walau berbagai rintangan dan hambatan yang menjadi penghalang.
Adversity quotient digunakan untuk membantu seseorang untuk memperkuat kemampuan. Ketekunannya menghadapi setiap tantangan hidup.
Yang berpegang pada prinsip serta harapan yang menjadi tujuan hidupnya. Adversity quotient adalah kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki.
Untuk lepas dari kesulitan dan mampu bertahan hidup. Tidak mudah menyerah untuk menghadapi setiap kesulitan-kesulitan hidup.
Peran Adversity quotient sangat penting untuk mencapai tujuan hidup seseorang atau untuk mempertahankan visi seseorang.
Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Adversity Quotient merupakan penilaian yang mengukur bagaimana respon seseorang.
Menghadapi masalah untuk dapat memperdayakan menjadi peluang. Adversity quotient dapat menjadi indikator seberapa kuat seseorang dapat terus bertahan.
Bertahan dalam suatu pergumulan. Mundur di tengah jalan atau bahkan tidak mau menerima tantangan sedikit pun. Adversity Quotient dapat melihat mental seseorang.
Melihat sikap dari individu tersebut dalam menghadapi setiap masalah dan tantangan hidupnya. Sampai pada akhirnya orang tersebut dapat keluar sebagai pemenang.
Ada pendaki puncak yang menyerah sebelum pendakian dimulai. Ada yang merasa puas ketika berada pada ketinggian tertentu.
Yang mendaki terus hingga puncak tertinggi. Berikut adalah penjelasan penggunaan istilah tersebut didasarkan pada kisah pendaki puncak Everest.
a. Dari tingkat Quitter
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Quitter adalah istilah untuk individu yang memilih keluar untuk menghindar dari kewajiban, mundur, dan berhenti.
Seperti halnya pendaki yang menyerah sebelum pendakian puncak Everest dimulai.
Individu dengan tipe ini memilih untuk berhenti berusaha dan mengabaikan, menutupi, dan meninggalkan dorongan inti yang manusiawi untuk terus berusaha.
Secara singkat, individu dengan tipe ini biasanya meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan.
b. Dari tingkat Camber
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Camper adalah istilah untuk individu. Individu yang telah berusaha sedikit kemudian mudah merasa puas apa yang telah dicapainya.
Individu tipe ini biasanya bosan melakukan pendakian. Lalu mencari posisi yang nyaman dan bersembunyi pada situasi yang bersahabat.
Individu dengan tipe ini beranggapan bahwa hidupnya telah sukses sehingga tidak perlu lagi melakukan perbaikan dan usaha.
Seperti halnya pendaki yang telah merasa puas ketika berada pada posisi tertentu. Menuju puncak Everest sehingga memutuskan untuk mengakhiri pendakian di posisi itu.
c. Dari tingkat Climber
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Climber adalah individu yang melakukan usaha sepanjang hidupnya.
Tipe ini akan terus berusaha untuk mencapai tujuan tanpa menghiraukan latar belakang.
Keuntungan maupun kerugian, dan nasib baik maupun buruk. Seperti halnya pendaki yang telah bertekad menaklukkan puncak Everest.
Apapun hambatan dalam proses pendakian akan diselesaikan demi mencapai puncak Everest.
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit dari masing-masing tingkatan
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Adversity quotient merupakan alat yang didasarkan pada pengetahuan sains.
Untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam respon terhadap kesulitan.
Adversity quotient adalah suatu pengukuran tentang bagaimana seseorang respon terhadap kesulitan.
Adversity quotient adalah suatu konsep kerangka kerja guna memahami dan meningkatkan semua segi dari kesuksesan.
Berikut masing-masing tingkatan dari profil Quitter, Camper, dan Climber (Sriati, 2008)
a. Profil Quitter
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Quitters yaitu orang yang memilih keluar, menghindari kewajiban.
Serta memilih keluar mundur, dan berhenti. Individu dengan tipe ini memilih untuk berhenti berusaha.
Tipe ini mengabaikan menutupi dan meninggalkan dorongan inti yang manusiawi untuk terus berusaha.
Dengan demikian, individu dengan tipe ini biasanya meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan. Berikut tingkatan dari profil Quitter :
- Menolak untuk mendaki lebih tinggi.
- Bergaya hidup datar dan “tidak lengkap”
- Bekerja cukup untuk hidup.
- Cenderung menghindari tantangan berat yang muncul dari komitmen yang sesungguhnya
- Jarang sekali memiliki persahabatan yang sejati.
- Cenderung menolak perubahan dan melawan atau lari ketika menghadapi perubahan
- Terampil dalam menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi, seperti “mustahil”, “ini konyol”, dan sebagainya
- Kemampuan kecil atau bahkan tidak sama sekali dan kontribusi dalam jumlah yang sangat sedikit karena tidak memiliki visi dan keyakinan terhadap masa depan.
b. Profil Camper
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Campers atau orang-orang yang berkemah.
Campers adalah orang-orang yang telah berusaha sedikit kemudian mudah merasa puas atas apa yang dicapainya.
Tipe ini biasanya bosan dalam melakukan pendakian kemudian mencari posisi yang nyaman dan bersembunyi pada situasi yang bersahabat.
Kebanyakan para campers menganggap hidupnya telah sukses sehingga tidak perlu lagi melakukan perbaikan dan usaha.
Berikut tingkatan dari profil Camper :
- Ada kemauan untuk mendaki, meski pun akan “berhenti” di pos tertentu, dan merasa cukup sampai di posisi tersebut.
- Cukup puas telah mencapai suatu tahapan tertentu (satis-ficer).
- Masih memiliki sejumlah inisiatif, tetapi hanya sedikit semangat sehingga hanya melakukan sedikit usaha.
- Mengorbankan kemampuan individunya untuk mendapat kepuasan, dan mampu membina hubungan dengan para camper lain.
- Menahan diri terhadap perubahan sehingga tidak terlalu menyukai perubahan besar karena merasa nyaman dengan kondisi yang ada.
- Menggunakan bahasa dan kata-kata kompromistis, seperti , “ini cukup bagus” atau “kita cukuplah sampai di sini saja”
- Memiliki prestasi yang tidak tinggi dan kontribusi dalam jumlah yang tidak besar
- Meski pun telah melalui berbagai rintangan, akan berhenti pada suatu tempat untuk “berkemah”
c. Profil Climber
Kemampuan membalikkan dari situasi sulit. Climbers atau si pendaki. Climbers adalah individu yang melakukan usaha sepanjang hidupnya.
Tanpa menghiraukan latar belakang, keuntungan kerugian. Climbers juga dari nasib baik maupun buruk, individu dengan tipe ini akan terus berusaha.
Berikut tingkatan dari profil Climber :
- Merupakan individu yang membaktikan dirinya untuk terus “mendaki” dan merupakan pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan
- Hidupnya lengkap karena telah melewati dan mengalami semua tahapan sebelumnya. Merupakan individu yang menyadari bahwa akan banyak imbalan yang diperoleh dalam jangka panjang melalui “langkah-langkah kecil” yang sedang dilewatinya.
- Menyambut baik tantangan, motivasi diri, dan memiliki semangat tinggi, karena memiliki kecenderungan membuat segala sesuatu terwujud dan berjuang mendapatkan yang terbaik dalam hidup.
- Tidak takut menjelajahi potensi-potensi tanpa batas yang ada di antara manusia sehingga memahami dan menyambut baik risiko menyakitkan yang ditimbulkan karena bersedia menerima kritik.
- Menyambut baik setiap perubahan bahkan ikut mendorong setiap perubahan tersebut ke arah yang positif.
- Individu yang berbahasa dengan penuh kemungkinan-kemungkinan, tentang apa yang bisa dikerjakan dan cara mengerjakannya, sehingga tidak sabar dengan kata-kata yang tidak didukung dengan perbuatan.
- Memberikan kontribusi yang cukup besar karena dapat mewujudkan potensi yang ada pada dirinya.
- Individu yang tidak asing dengan situasi yang sulit karena kesulitan merupakan bagian dari hidup.
Baca juga: “Strategi bisnis yang cantik“
Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Kemampuan membalikkan dari situasi sulit jadi kesuksesan "
Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin mendiskusikan bisa klik " Contact Us "
Untuk melengkapi pemahaman tentang Kemampuan membalikkan dari situasi sulit,
tonton video di bawah ini.
Post a Comment for "Kemampuan membalikkan dari situasi sulit jadi kesuksesan"
Terima kasih, telah membaca dan memberi komentarnya
Semoga Artikel ini memberi inspirasi dan bermanfaat.