Cara marketing toko offline Vs toko online - Strategi Bisnis yang Cantik
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara marketing toko offline Vs toko online

" Cara marketing toko offline Vs toko online, kedua cara tidak mutlak memberikan sesuatu yang terbaik dan selalu memberikan sesuatu yang buruk "

Strategi marketing dengan cara online saat ini memang cukup menarik. Hal ini karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.

Membuat eksistensi toko offline dan online sering diperbincangkan. Dunia digital yang semakin berkembang membuat orang beramai-ramai memilih berbelanja di toko online.

Toko online dinilai lebih praktis. Namun masih tetap ada orang yang setia menjadi konsumen toko-toko offline. 

Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan bisnis yang membuat konsumen terkadang bingung ketika harus memilih untuk berbelanja dimana. 

Hal ini tidak hanya terjadi pada konsumen. Sebagai pelaku bisnis, mungkin masih belum bisa memutuskan.

Memutuskan akan membuka bisnis offline atau online untuk membuat bisnis terus berkembang. 


Baca juga : Artikel yang terkait

Silahkan gunakan fungsi Google Search Engine  untuk mendapatkan informasi website lainnya yang lebih luas dan lengkap tentang bahasan ini


https://www.gankoko.com/2021/09/toko-offline-Vs-toko-online.html
Gambar - Toko offline Vs toko online


Toko offline Vs toko online. Memadukan dan mengembangkan strategi marketing toko offline dan online. Harus memahami perilaku konsumen. 

Dalam dunia digital rangkaian tahapan yang dibangun adalah pre-consume, consume, post-consume. 

Kegiatan yang dilakukan dalam kerangka konsumsi. Menjadi titik sentuh pelanggan dalam dunia digital secara berbeda. 

Pada fase pre-consume (pra-konsumsi), maka brand harus menyajikan bujukan persuasif secara tepat.

Halus namun menimbulkan penasaran. Maka konten pesan yang akan dikirimkan, brand harus jelas bisa ditangkap.


Toko offline Vs toko online dengan memaksimalkan integrasi bisnis online dan offline


Toko offline Vs toko online. Strategi marketing belakangan ini untuk bisnis online tengah marak di Indonesia. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik bahkan menunjukkan bahwa jumlah eCommerce di Indonesia sudah mencapai 26,2 juta. 

Hal ini juga didorong dengan maraknya penggunaan smartphone.

Dan media sosial yang membuat berjualan dan memasarkan produk lebih mudah bagi para online retailer (pengecer). 

Hal ini bukan berarti toko offline lantas mati begitu saja karena pengalaman berbelanja offline tidak dapat ter-ganti-kan sampai kapan pun. 

Namun ada banyak keuntungan menggabungkan kedua jenis toko secara bersamaan. Kepercayaan pelanggan adalah salah satu benefit besar yang dapat diperoleh. 

Toko online dan offline ini bisa digabungkan dan diselaraskan satu sama lain. Dan saling mendukung sehingga mampu membuat bisnis semakin berkembang. 

Sebetulnya membuat bisnis online lebih terintegrasi dengan toko offline, hal ini dapat mengoptimalkan bisnis. 

Bisnis jual beli baik barang maupun jasa semakin berkembang baik produk yang ditawarkan. Metode pemasaran dan lain-lain hingga termasuk media transaksi jual beli. 

Kemajuan teknologi saat ini juga membantu dan memungkinkan kecepatan transaksi melalui media elektronik salah satunya internet.

Adanya internet semakin membuat ruang bisnis terbuka lebar bagi siapa saja. Bahkan yang belum berpengalaman pun. 

Dapat dengan mudah melakukan bisnis maupun transaksi melalui internet. Toko online bisa berupa banyak bentuk mulai dari yang memiliki website sendiri. 

Atau juga yang berjualan di market place dan forum-forum jual beli online lain. Pemilik toko online sangat baik jika memiliki toko atau melayani transaksi secara offline. 

Toko online dan offline ini bisa digabungkan dan diselaraskan satu sama lain. Dan saling mendukung sehingga mampu membuat bisnis semakin berkembang. 

Dengan pengelolaan secara baik, toko online dan offline akan semakin mendukung satu sama lain. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat di integrasi-kan keduanya.


Toko offline Vs toko online dengan buatlah janji untuk bertemu di toko secara online


Toko offline Vs toko online. Strategi marketing saat ini sangat ditentukan oleh pengalaman yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan. 

Memberikan layanan yang baik secara personal, pelanggan pun akan merasa spesial. Dan hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 

Misalkan toko pakaian, para pelanggan bisa mencoba terlebih dahulu pakaian yang ingin mereka beli secara online. 

Dengan menggunakan layanan tersebut. Pelanggan diharuskan membuat janji bertemu. 

Jika pada akhirnya pelanggan tertarik untuk membeli pakaian yang mereka coba, maka toko akan mengirimkannya.


Toko offline Vs toko online dengan gunakan toko offline sebagai showroom


Toko offline Vs toko online. Kekurangan dari bisnis online adalah pelanggan tidak dapat berinteraksi langsung dengan produk yang ingin dibeli. 

Mereka hanya bisa mengandalkan gambar dan deskripsi yang di tampilkan. Jika memungkinkan, bisnis online dianjurkan untuk membuka semacam showroom. 

Pelanggan dapat melihat dan memeriksa barang yang ingin mereka beli secara langsung. 

Pelanggan yang tertarik dan setuju membeli maka barang dapat dikirimkan langsung ke rumah pelanggan. 

Dengan demikian toko online tidak perlu mendirikan bangunan yang terlalu besar untuk menyimpan stok barang. 

Pengiriman barang juga akan menjadi lebih mudah karena bisa langsung mengirimkannya ke rumah pelanggan.


Toko offline Vs toko online dengan gunakan pemasaran toko untuk meningkatkan penjualan online


Toko offline Vs toko online. Sudah banyak brand yang melakukan strategi marketing secara online. 

Meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap toko offline mereka. Tahukah bahwa juga bisa melakukan sebaliknya ? 

Memiliki butik pakaian wanita yang menjual aneka item fashion. Umumnya pelanggan wanita membutuhkan waktu untuk menentukan produk yang akan dibeli. 

Di rak pakaian bisa memasang papan yang bertuliskan. “Belum menemukan yang cari" ?


Toko offline Vs toko online dengan Siapkan notifikasi untuk ajak konsumen ke toko terdekat


Toko offline Vs toko online. Menurut laporan dari e-Marketer memprediksi bahwa jumlah pengguna smartphone di Indonesia. 

Akan meningkat dari 65 juta orang pada 2015 menjadi 100 juta orang pada tahun 2020 ini. Sehingga hal ini dapat di manfaatkan untuk membuat sebuah aplikasi online. 

Tetapi juga dapat membantu brand agar menjadi sesuatu yang top-of-mind di benak pelanggan. 

Dengan aplikasi ini bisa mengirimkan notifikasi atau alert kepada pelanggan untuk mengajak mereka mengunjungi toko. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kunjungan ke toko. 

Meski saat ini industri bisnis sepertinya tengah didominasi bisnis online, bukan berarti toko offline (brick and mortar) mati. 

Memiliki toko online dan offline secara bersamaan mungkin memang lebih rumit untuk dikelola. Bahkan mungkin juga membutuhkan pegawai ekstra. 

Secara teori jika sudah memiliki salah satu toko misalnya toko offline kemudian membuka juga toko online. 

Maka otomatis pesanan dan pelanggan tentunya akan bertambah karena toko sebelumnya juga tidak ditinggalkan. 

Pelanggan tentu akan lebih percaya jika bisa melihat dan memeriksa apa yang dilihat pada toko online. 

Pelanggan dapat dengan mudah mengetahui apa-apa saja yang ditawarkan di toko offline. 

Dan hendak dibeli secara langsung pada toko offline. Faktor kemudahan juga demikian, dengan adanya toko online. Dan juga masih banyak benefit lainnya. 

Jadi pelanggan dapat mencocokkan antara barang di toko online  dan offline. 

Juga ketika pembeli di toko online hendak mengetahui barang di toko offline bisa melihat dahulu informasinya secara online. 

Cara ini akan membuat pengunjung lebih merasa dihargai dan puas dengan pelayanan toko. Dan semakin meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap toko. 

Karena pembeli menganggap pengelolaan toko tersebut bagus. Strategi marketing lain yang cukup jitu dilakukan adalah dengan memberikan diskon.

Atau potongan harga pada salah satu jenis toko. Tak hanya sampai situ saja pembeli yang hendak membeli secara offline. 

Juga di informasi-kan dan diarahkan agar membeli secara online dengan harga yang lebih murah. Namun membuat pembeli percaya dan mau membeli lagi di toko. 

Bahkan menginformasikan kepada calon pembeli lain yang dapat meningkatkan penjualan. Strategi marketing untuk toko online dan offline yang unik dan berbeda. 

Juga akan membuat pembeli menjadi tertarik dan berminat membeli bahkan menjadi pelanggan tetap. 

Kreatifitas pemilik toko dalam hal pengelolaan dan strategi marketing yang dijalankan. Yang menentukan perkembangan dari kelangsungan toko online dan offline yang dimiliki. 

Dengan cara-cara di atas, maka hal ini dapat memadukan keduanya untuk memaksimalkan bisnis.


Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Toko offline Vs toko online "

Untuk mendapat informasi lebih luas dan lengkap tentang topik ini, silahkan menggunakan Google Search Engine

Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin mendiskusikan bisa klik " Contact Us "


Untuk melengkapi pemahaman tentang Toko offline Vs toko online
silahkan tonton video dibawah ini.


https://www.gankoko.com/2021/09/toko-offline-Vs-toko-online.html
Video - Toko offline Vs toko online -
OFFLINE vs ONLINE MARKETING

Post a Comment for "Cara marketing toko offline Vs toko online"