Strategi melakukan diversifikasi produk di waktu yang tepat - Strategi Bisnis yang Cantik
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Strategi melakukan diversifikasi produk di waktu yang tepat

Strategi melakukan diversifikasi produk yang tepat dan diversifikasi dilakukan dengan membuat produk baru/memperbarui produk yang sudah dijual "

Pada produk, penerapan diversifikasi bisa dilakukan dari segi ukuran, tipe, warna, mode, sampai ke peruntukan. 

Misalnya, dalam bisnis kuliner seperti nasi goreng. diversifikasi produk dapat dilakukan dengan membuat racikkan pada rempah-rempahnya. 

Sehingga menghasilkan rasa yang baru, atau melakukan inovasi pada toping. 


Baca juga: Artikel yang terkait

Silahkan gunakan fungsi Google Search Engine  untuk mendapatkan informasi website lainnya yang lebih luas dan lengkap tentang bahasan ini


https://www.gankoko.com/2020/11/strategi-melakukan-diversifikasi-produk.html
Gambar - Strategi melakukan diversifikasi produk


Diversifikasi sebagai strategi pemasaran dari bermacam-macam barang yang akan dijual. 

Dan merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan penetrasi pasar. Ini merupakan usaha yang berlawanan dengan spesialis. 

Kapan waktu yang tepat diversifikasi produk ?

Ada berbagai alasan yang mendorong suatu perusahaan mengadakan diversifikasi produk. Mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. 

Kegiatan menjadi serba besar, kemungkinan keuntungan juga akan lebih besar.


Strategi melakukan diversifikasi produk dan mengapa melakukan diversifikasi


Strategi melakukan diversifikasi produk karena di produksi dalam jumlah besar barang yang dibutuhkan konsumen. 

Setidaknya pendapatan stabil, kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan barang yang lain. 

Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha / produsen / perusahaan. 

Untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. 

Diversifikasi sebagai salah satu strategi alternatif dapat di klasifikasi ke dalam tiga jenis: konsentrik, konglomerat, dan horizontal. 

Jenis diversifikasi ketiga tersebut termasuk dalam kelompok alternatif strategi dalam membangun Grand Strategy. 

Yang memberi untuk memberi arah dan landasan bagi upaya koordinasi dan teritorial jangka panjang.

Dari pendekatan lain, diversifikasi produk dapat pula dibedakan ke dalam dua tipe :

  • Terkait (diversifikasi terkait) 
  • Tak terkait (diversifikasi tidak terkait).


Keterkaitan mengacu pada beberapa bisnis utama yang dijalankan, beberapa bisnis yang membentuk rantai nilai dalam suatu kelompok usaha. 

Beberapa masalah serius dalam diversifikasi antara lain kapan sebaiknya perusahaan melakukan diversifikasi produk. 

Bagaimana manajer menciptakan nilai melalui diversifikasi produk, apa saja pilihan bisnis yang dapat diambil. 

Dan bagaimana strategi untuk memasuki bisnis baru dalam konteks diversifikasi.

Mengapa melakukan diversifikasi produk adalah untuk mempersempit ruang gerak para pesaing baru. 

Pangsa pasar yang berhasil diraih dari berbagai produk akan menambah pemasukan. Dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing produk di pasar. 

Serta mencegah para pesaing memonopoli pasar. Diversifikasi produk melayani untuk membuat produk tahan lebih lama. 

Mengarah kepada produk yang siap dikonsumsi / digunakan, memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen. 

Memperluas pasar, memudahkan transportasi, menyerap tenaga kerja, memberi nilai tambah, pendapatan dan lain-lain. 

Resiko selalu ada saat melakukan diversifikasi produk secara tidak langsung akan mengurangi dampak risiko di masa yang akan datang. 

Jika satu unit usaha mengalami kerugian bahkan hingga gulung tikar, masih ada unit usaha lainnya sehingga masih bisa “bertahan”. 

Diversifikasi produk yaitu penganekaragaman produk, untuk diversifikasi produk. Ini diperlukan kreatifitas, inovasi, penelitian, modal, promosi atau komunikasi pemasaran. 

Diversifikasi produk tetap berorientasi pasar yakni mempertimbangkan kebutuhan, selera, harapan, daya beli dan segmen pasar. 

Kapan waktu yang tepat diversifikasi produk, diversifikasi produk di perlu untuk memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja. 

Meningkatkan pendapatan masyarakat dan dunia usaha dan juga untuk meningkatkan daya saing dan bersaing di pasar nasional dan internasional. 

Salah satu tujuan dalam diversifikasi produk ini adalah untuk mendatangkan keanekaragaman produk di pasar. 

Mengisi pasar dalam negeri dan ekspor serta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. 

Berkurangnya tingkat pengangguran serta peningkatan pendapatan masyarakat dan berkurangnya orang yang kurang mampu. 

Pengaruh diversifikasi produk terhadap tingkat volume penjualan. Diversifikasi produk bertujuan untuk meningkatkan volume / kuantitas penjualan. 

Perusahaan.tidak akan memberikan jaminan pada satu jenis produk.

Perusahaan juga dapat mengandalkan produk lainnya karena jika salah satu jenis produknya mengalami penurunan. 

Maka akan dapat teratasi dengan jenis produk lainnya, Ketidak berhasil diversifikasi produk terjadi karena adanya beberapa faktor. 

Kurangnya promosi yang dilakukan terhadap produk diversifikasi tersebut serta keadaan ekonomi dalam negeri dan banyak pesaing. 

Strategi diversifikasi produk adalah sebuah strategi bisnis. Strategi bisnis yang paling kompleks implikasinya. Perusahaan yang melakukan diversifikasi produk. 

Ini akan menjadi pengalaman baru, baik dari segi pasar, maupun dari segi produknya. 

Faktor penting yang lain adalah bahwa setiap diversifikasi produk memang diminati konsumen. 

Dimana perusahaan harus memperhatikan produknya dari kualitasnya. Sebelum diversifikasi produk masuk ke dalam pasar harus dilakukan tes pasar terlebih dahulu. 

Sehingga mengerti bahwa produk tersebut diterima baik atau tidak.


Strategi melakukan diversifikasi produk dengan strategi yang tepat


Strategi melakukan diversifikasi produk untuk menghadapi Persaingan adalah strategi pemasaran. 

Strategi yang dipersiapkan oleh Pebisnis. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya serta upaya untuk dapat mengembangkan bisnisnya. 

Mendapatkan laba yang semaksimal mungkin. Arti pemasaran sering disamakan dengan penjualan, perdagangan, dan distribusi. 

Padahal istilah pemasaran tersebut hanya merupakan bagian dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan. 

Proses pemasaran itu sudah dimulai sebelum barang-barang diproduksi dan berakhir jauh dengan penjualan. Dengan memahami pengertian dan fungsi pemasaran. 

Perusahaan akan menyadari arti penting pemasaran sebagai kunci untuk mencapai tujuan. 

Sehingga Pebisnis perlu mencari konsep yang sesuai untuk dipergunakan sebagai baru dalam menjalankan kegiatan pemasaran. 

Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan konsumen, 

Konsep Strategi bisnis dalam pemasaran terdiri :

  • Sasaran pasar (Target pasar)
  • Kebutuhan pelanggan
  • Pemasaran terkoordinasi
  • Profitabilitas (Profitabilitas)


Di era sekarang konsep pemasaran mengalami perkembangan yang pesat. Dengan semakin maju teknologi, tingkat kehidupan masyarakat, dan lingkungan yang semakin dinamis. 

Konsep pemasaran orientasi pada konsumen. Strategi pemasaran harus disusun berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Tanpa memahami perilaku konsumen maka strategi strategi dengan menggunakan konsep pemasaran bisnis tidak dapat disusun. 

Sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mencapai tujuan dalam bisnis.


a. Strategi diversifikasi


Strategi diversifikasi produk adalah bagaimana perusahaan melakukan pembagian produknya. 

Apakah dengan produk / jasa yang berhubungan atau sama sekali berbeda. Strategi ini dibagi menjadi dua Konsentris dan Konglomerat.


b. Strategi diversifikasi konsentris 


Strategi melakukan diversifikasi produk. Diversifikasi produk merupakan strategi penambahan produk baru.

Produk baru yang masih ada fasilitasnya dalam hal teknologi, fasilitas bersama. Atau jaringan pemasaran yang sama dengan produk yang ada saat ini.

Kemudian Strategi diversifikasi produk ini bisa berbentuk vertikal maupun horizontal. 

Strategi konsentris akan berhasil jika :

  • Bersaing dalam industri yang rendah pertumbuhannya.
  • Meningkatkan penjualan produk yang sudah ada dengan memproduksi produk baru yang berkaitan dengan produk yang sudah ada itu.
  • Tidak diketahui harga produk baru yang kompetitif.
  • Daur hidup produk saat ini yang mengalami penurunan memiliki tim manajemen yang kuat.


c. Strategi diversifikasi konglomerat


Strategi melakukan diversifikasi produk. Penambahan produk baru yang dipasarkan di pasar baru yang tidak berkaitan dengan yang ada saat ini. 

Agar berjalan efektif, ada beberapa strategi baru diversifikasi produk konglomerat untuk diikuti, yakni :

  • Terjadi penurunan penjualan dan keuntungan.
  • Kemampuan manajerial dan modal untuk kompetisi dalam industri baru.
  • Tercipta sinergi yang financial antara dua perusahaan (yang mengakuisisi dan yang di akuisisi) bagi produk saat ini yang sudah jenuh.
  • Adanya peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak ada namun memiliki peluang investasi yang menarik.
  • Adanya tindakan anti trust atas bisnis yang di konsentrasi pada bisnis tunggal.


d. Diversifikasi sebagai langkah strategi pemasaran


Strategi melakukan diversifikasi produk. Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha / produsen / perusahaan untuk mengusahakan.

Atau memasarkan beberapa produk yang sejenis. Dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya.

Mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. mendapatkan keuntungan juga akan lebih besar. 

Karena menjual dari berbagai macam barang yang dibutuhkan konsumen atau setidaknya pendapatan akan lebih stabil, 

Beberapa masalah penting dalam diversifikasi antara lain kapan waktu yang tepat untuk diversifikasi produk. 

Bagaimana Pelaku bisnis menciptakan nilai melalui diversifikasi produk. Apa saja pilihan bisnis yang dapat diambil. 

Bagaimana strategi untuk memasuki bisnis baru dalam konteks diversifikasi. Diversifikasi artinya perluasan penganekaragaman barang yang akan dijual. 

Merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan penetrasi pasar. Sebab bila terjadi kerugian dari menjual barang yang satu dapat tertutupi.

Tertutupi dengan keuntungan yang lain dari penjualan barang yang lain. Diversifikasi produk sebagai salah satu strategi alternatif dapat di klasifikasi ke dalam Konsentrik, 

Konglomerat dan Horizontal. Jenis diversifikasi ketiga tersebut termasuk dalam kelompok alternatif strategi untuk membangun Grand Strategy.

Yang memberi landasan untuk memberi landasan bagi koordinasi dan teritorial jangka panjang. Dari pendekatan lain, diversifikasi dapat pula dibedakan ke dalam. 

Terkait (related diversification) dan Diversifikasi yang tidak terkait (unrelated diversification). Keterkaitan mengacu pada hubungannya dengan bisnis utama yang sedang digeluti. 

Atau beberapa bisnis yang membentuk rantai nilai (value chain) dalam suatu kelompok usaha.


Strategi melakukan diversifikasi produk serta motif diversifikasi


Strategi melakukan diversifikasi produk dan mengapa melakukan diversifikasi produk adalah untuk mengatasi bila terjadi krisis.

Bila suatu bisnisnya mengalami kemerosotan pendapatan di salah satu bisnisnya. Maka bisnis lainnya yang lebih dapat segera menutupi bisnis yang kurang.

Kapan waktu yang tepat diversifikasi produk adalah agar memiliki keunggulan. Serta dapat mengurangi resiko bisnis yang mungkin terjadi.

Hal ini juga dapat mengurangi biaya administrasi operasional. Sehingga dapat meringankan jika setiap bisnis harus menyerap semua biayanya sendiri.


a. Pertimbangan internal dan eksternal


Strategi melakukan diversifikasi produk. Pelaku bisnis dapat mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi ketika.

Menghasilkan sumber daya keuangan yang berlebih (in excess). Dari jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan keunggulan.

Keunggulan daya saing (competitive advantage) bisnis utamanya. Dalam kondisi yang memberi sinyal untuk melakukan diversifikasi produk.

Dan telah disadari bahwa bisnis tidak lagi mampu melayani pasar. Atau berkeinginan untuk memaksimalkan sumber daya resource base yang ada.

Merupakan dorongan dari yang memberi peluang bagi dibukanya bisnis baru. 

Terdapat dua alasan diversifikasi produk Internal yang merupakan dorongan (inducement) bagi pertumbuhan dan External inducement.


b. Ruang lingkup ekonomi


Strategi melakukan diversifikasi produk. Dalam perkembangannya alasan lain dari diversifikasi produk.

Untuk peningkatan efisiensi seperti eksploitasi lingkup ekonomis (economic of scope). Dan mendisiplinkan diri untuk kebutuhan mengatasi munculnya masalah-masalah baru.

Sinergi keuangan dilandasi pada pemikiran bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang.

Kapan waktu yang tepat diversifikasi produk, melakukan diversifikasi untuk mencapai skala ekonomis. 

Dengan cara menjual produk sejenis dengan tingkat keanekaragaman produk dan pasar yang rendah namun memiliki kemampuan yang lebih baik. 

Suatu bisnis yang sedang tumbuh memerlukan portofolio bisnis. Untuk menjamin kecukupan dan kestabilan arus kas agar dapat mendanai semua aktivitas.


c. Insentif dan sumberdaya   


Strategi melakukan diversifikasi produk. Strategi portofolio memungkinkan perusahaan induk memanfaatkan profit yang diperoleh.

Profit suatu unit bisnis untuk subsidi unit bisnis lainnya. Pelaku bisnis selaku pemilik bisnis dapat melakukan diversifikasi produk sendiri tanpa keterlibatan pihak lain. 

Namun demikian strategi bisnis semacam ini tidak menciptakan nilai tambah bisnis. Meskipun economies of scope sebagian besar menjadi alasan utama diversifikasi produk.

Permasalahan biaya transaksi juga relevan disebut sebagai alasan lain bila diversifikasi produk dilakukan melalui merger dan akuisisi. 

Persoalan biaya transaksi muncul manakala proses produksi melibatkan sejumlah aset khusus seperti Sumber Daya Manusia (SDM). 

Standard Operating Procedures (SOP), dan lainnya yang sifatnya Hak milik (proprietary). 

Bisnis multi product merupakan pilihan efisien ketika koordinasi di antara bisnis yang beroperasi. 

Secara independen sulit dilakukan oleh adanya permasalahan biaya transaksi dan persoalan-persoalan lain yang tersembunyi.


d. Motif manajerial


Strategi melakukan diversifikasi produk. Motif manajerial untuk melakukan diversifikasi produk berorientasi pada kepentingan.

Kepentingan untuk menjaga dan memperluas posisi eksekutif dalam membuat keputusan. Dari pada motif peningkatan efisiensi atau menambah kekayaan pemilik bisnis. 

Dalam hal tersebut diversifikasi produk bisnis lebih efisien untuk manajer, tetapi tidak efisien untuk pemilik bisnis.


e. Menciptakan value melalui diversifikasi


Strategi melakukan diversifikasi produk. Sinergi antara bisnis utama dan bisnis baru hasil diversifikasi produk baik yang terkait (related).

Tak terkait (unrelated) diperlukan guna memastikan tercapainya. Value yang maksimum dari langkah diversifikasi produk yang diambil.

Bentuk sinergi diwujudkan dalam hubungan horisontal atau vertikal. Hubungan horizontal berupa penggunaan bersama.

Penggunaan oleh beberapa unit bisnis atas sumber daya tak berwujud (intangible resources). 

Hubungan vertikal merupakan penciptaan value yang diturunkan dari induk bisnis. Seperti kompetensi inti dan sumber daya berwujud seperti fasilitas produksi. 

Saluran distribusi dan sebagainya. Strategi diversifikasi produk ini dapat diterapkan pada lini produk. dapat memberikan manfaat langsung dan nilai kepada perusahaan. 

Telah teridentikasi bahwa peluang sukses strategi diversifikasi produk hampir sama dengan resiko kegagalannya. 

Kata kunci diversifikasi produk yang sukses adalah sinergi. Strategi diversifikasi diantaranya diversifikasi produk terbatas (limited diversification). 

Diversifikasi produk terkait (related diversification) dan diversifikasi produk tak terkait (unrelated diversification).


f. Strategi diversifikasi produk


Strategi melakukan diversifikasi produk. Pelaku bisnis harus melakukan studi kelayakan (feasibility study) terlebih dahulu.

Demikian pula harus diyakini bahwa produk baru tersebut memang sesuai dengan minat konsumen.

Misalnya apakah channel distribusi yang baru akan cukup mendukung karena distribusi. Menjadi faktor utama keberhasilan produk. 

Setiap strategi produk baru punya kelebihan dan kekurangan. Sehingga Pelaku bisnis perlu me-review terlebih dahulu strategi mana saja yang bisa digunakan. 

Dan layak untuk situasi yang dihadapinya saat ini. dasarnya keputusan untuk melakukan diversifikasi produk akan mengandung resiko bisnis yang tinggi. 

Strategi diversifikasi produk adalah sebuah strategi yang paling kompleks implikasinya. Bagi Pelaku bisnis ini akan menjadi pengalaman baru. 

Baik dari segi pasar (new market), maupun dari segi produknya (new products). Tentunya diversifikasi produk tidak selalu menjadi satu-satunya pilihan strategi bisnis. 

Pengembangan produk baru dapat pertimbangkan juga untuk memasarkan produk baru tersebut di pasar yang lama (product development). 

Dimana perusahaan bisa memproduksi dengan kualitas yang sama baiknya dengan produk-produk lamanya. Maka dari itu penting sekali pelaksanaan strategi pemasaran. 

Melalui strategi diversifikasi produk agar perusahaan dapat bersaing dalam pasar global dan bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat.


Strategi melakukan diversifikasi produk dalam pengembangan usaha


Strategi melakukan diversifikasi produk dan penerapan di waktu yang tepat, diversifikasi produk dilakukan untuk menentukan keputusan strategis. 

Dengan mempertimbangkan pengembangan bisnis melalui produk lama. Produk baru (existing or new products) di dalam pasar yang lama atau baru (existing or new market).


a. Internal dan eksternal


Sebagian besar perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi produk. Ketika menghasilkan sumber daya keuangan yang melebihi (in excess). 

Dari jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan keunggulan daya saing (competitive advantage) bisnis utamanya. 

Kapan waktu yang tepat diversifikasi produk, waktunya yang tepat adalah berpulang pada alasan diversifikasi. Yaitu internal dan eksternal yang merupakan bujukan. 

Atau dorongan (inducement) bagi pertumbuhan. Bujukan eksternal (External inducement) merupakan dorongan dari yang memberi peluang bagi dibukanya bisnis baru. 

Seperti munculnya Internet membuka peluang bagi penerbit koran cetak untuk membua bisnis layanan koran online. 

Dorongan dari luar dapat pula dalam bentuk ancaman yang kemudian ditanggapi dengan membentuk usaha baru. 

Bujukan internal (Internal inducement) di lain pihak, adalah kondisi di dalam perusahaan yang memberi sinyal untuk diversifikasi produk. 

Kesadaran bahwa perusahaan tidak lagi mampu melayani pasar yang sedang digelutinya. Atau keinginan untuk mendayagunakan resource base yang ada.


b. Ruang lingkup ekonomi


Dalam perkembangannya diversifikasi produk berkisar dari upaya untuk peningkatan efisiensi. Peningkatan efisiensi seperti eksploitasi lingkup ekonomis (economic of scope).

Mendasari kebutuhan untuk mengatasi munculnya masalah-masalah baru seperti penyalahgunaan kewenangan oleh manajer puncak. 

Yang mendasari diversifikasi produk untuk mengatasi munculnya masalah-masalah baru seperti penyalahgunaan kewenangan oleh manajer puncak. 

Dan mendisiplinkan manajer yang kinerja kurang baik. Perusahaan yang memiliki tingkat keanekaragaman produk.

Pasar yang rendah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyebarkan kemampuannya. 

Dan mengeksploitasi lingkup ekonomis dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat keanekaragaman produk dan pasar tinggi. 

Sinergi keuangan dilandasi pada pemikiran bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang. 

Suatu perusahaan yang sedang tumbuh memerlukan portofolio bisnis yang menjamin kecukupan. Kestabilan arus kas agar dapat mendanai semua aktivitas perusahaan.


c. Insentif dan sumberdaya


Strategi portofolio memungkinkan perusahaan induk memanfaatkan profit yang diperoleh suatu unit bisnis untuk subsidi unit bisnis lainnya. 

Namun demikian strategi semacam ini tidak menciptakan nilai tambah kepada pemilik perusahaan (share holders). Kapan waktu yang tepat diversifikasi produk. 

Pemilik perusahaan dapat melakukan diversifikasi produk sendiri tanpa keterlibatan manajer perusahaan. 

Meskipun economies of scope sebagian besar menjadi alasan utama diversifikasi produk. Permasalahan biaya transaksi (transaction costs) juga relevan. 

Perusahaan multiproduct merupakan pilihan efisien ketika koordinasi di antara perusahaan yang beroperasi secara independen.

Sulit dilakukan oleh adanya permasalahan biaya transaksi dan persoalan-persoalan lain yang tersembunyi. 

Persoalan biaya transaksi muncul mana kala proses produksi melibatkan sejumlah aset. 

Khusus seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Standard Operating Procedures (SOP), dan lainnya yang sifatnya proprietary.


d. Motif manajerial


Alasan melakukan diversifikasi produk adalah untuk kepentingan menjaga dan memperluas posisi eksekutif dalam membuat keputusan. 

Dari pada motif peningkatan efisiensi atau menambah kekayaan pemegang saham. Diversifikasi produk efisien untuk manajer, tetapi tidak efisien untuk pemegang saham. 

Namun demikian masih ada sisi positif yang didapat dari motif manajer dalam melakukan diversifikasi. 

Untuk mengurangi resiko kehilangan pekerjaan manajer terpaksa harus mengurangi resiko kinerja buruk. 

Diversifikasi produk tak terkait yang dihasilkan dari keputusan manajer dapat meningkatkan insentif dengan mengurangi biaya motivasi manajer. 

Lingkup ekonomi dapat dicapai melalui penyebaran ketrampilan manajemen puncak yang tergolong langka ke dalam bisnis lain yang tidak terkait dengan bisnis utama.


e. Menciptakan value melalui diversifikasi


Menciptakan value bagi shareholder saja tidak cukup. Sinergi antara bisnis utama dan bisnis baru hasil diversifikasi produk baik yang terkait (related). 

Maupun tak terkait (unrelated) diperlukan guna memastikan tercapainya value yang maksimum dari langkah diversifikasi yang diambil. 

Peluang sukses strategi diversifikasi produk hampir sama dengan resiko kegagalannya. 

Pertanyaannya : 

Mengapa ada diversifikasi produk yang sukses namun mengapa ada pula yang gagal .... ? 

Jawaban kunci atas pertanyaan ini adalah sinergi. Bentuk sinergi diwujudkan dalam hubungan horizontal atau vertikal. 

Hubungan horizontal berupa penggunaan bersama oleh beberapa unit bisnis atas sumber daya tak berwujud (intangible resources). 

Seperti kompetensi inti dan sumber daya berwujud seperti fasilitas produksi, saluran distribusi, dan lain sebagainya.

Sedangkan hubungan vertikal merupakan penciptaan value yang diturunkan dari induk  perusahaan. 

Strategi dalam menjalankan diversifikasi produk, perusahaan dapat memilih tiga alternatif, diantaranya Diversifikasi terbatas (limited diversification). 

Diversifikasi produk terkait (related diversification). Diversifikasi produk tak terkait (unrelated diversification).

Strategi diversifikasi produk ini dapat diterapkan pada lini produk. Juga yang nantinya dapat memberikan manfaat langsung dan nilai kepada perusahaan.


Sebagai penutup artikel ini, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Strategi melakukan diversifikasi produk "

Untuk mendapat informasi lebih luas dan lengkap tentang topik ini, silahkan menggunakan Google Search Engine

Semoga artikel ini memberi manfaat serta memberikan inspirasi. Bila ada yang ingin klik " Contact Us "


Untuk pemahaman tentang Strategi melakukan Strategi melakukan diversifikasi produk
silahkan tonton video dibawah ini.

 
https://www.gankoko.com/2020/11/strategi-melakukan-diversifikasi-produk.html
Video - Strategi melakukan diversifikasi produk -
Investor Sejati TIDAK DIversifikasi - Part 1


Post a Comment for "Strategi melakukan diversifikasi produk di waktu yang tepat"