Laporan keuangan dan siklusnya dari awal hingga jadi laporan - Strategi Bisnis yang Cantik
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan keuangan dan siklusnya dari awal hingga jadi laporan


" Laporan keuangan dan siklusnya, proses pembuatan laporan keuangan yang akurat dan valid, menentukan kualitas keputusan dan pertanggungjawaban "

Sudah sangat langka di jaman sekarang pencatatan keuangan hanya tentang jumlah pengeluaran dan pengeluaran saja yang dilakukan oleh perusahaan.

Oleh karena itu, akuntan wajib tahu tentang siklus akuntansi yang baik dan benar hingga suatu pelaporan keuangan perusahaan memiliki akurasi yang tinggi

Laporan keuangan yang tepat dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh banyak pihak.

Ada aturan dan cara membuat laporan keuangan tersebut, sebagai modal dasarnya akuntan wajib tahu tentang yang namanya siklus akuntansi.

Siklus akuntansi adalah proses yang panjang. Siklus akuntansi adalah proses urutan lengkap prosedur akuntansi. 

Proses ini mencakup beberapa tahapan yang harus dipenuhi. Tahapan guna mendapatkan hasil laporan keuangan. Laporan keuangan yang baik, valid, dan akuntabel. 

Proses akuntansi dalam urutan yang sesuai selama setiap periode akuntansi. 


Baca juga : Artikel yang terkait


Silahkan gunakan fungsi Google Search Engine  untuk mendapatkan informasi website lainnya yang lebih luas dan lengkap tentang bahasan ini


https://www.gankoko.com/2020/06/laporan-keuangan-dan-siklusnya.html
Gambar - Laporan keuangan dan siklusnya
dari awal hingga jadi laporan


Laporan keuangan dan siklusnya, untuk mendapatkan hasil laporan keuangan yang valid. Akuntabel harus melalui beberapa proses akuntansi yang panjang.

Mencakup beberapa tahapan. Tahapan ini disebut sebagai siklus akuntansi. Kombinasi dari serangkaian kegiatan yang dimulai ketika transaksi terjadi dan berakhir. 

Masukan dalam laporan keuangan pada akhir periode akuntansi. Urutan prosedur akuntansi yang digunakan untuk mencatat. 

Klasifikasi dan meringkas informasi akuntansi sering disebut siklus akuntansi. 


Laporan keuangan dan siklusnya dari awal


Laporan keuangan dan siklusnya. Pengertian siklus akuntansi adalah sebuah proses penyusunan laporan keuangan. 

Laporan keuangan yang dapat diterima dan dipertanggungjawabkan dengan valid. 

Pada umumnya perusahaan kecil, saat ini masih banyak yang sepertinya belum memahami.

Laporan keuangan yang mereka buat hanya baru sebatas pencatatan sederhana saja. Sebatas pencatatan jumlah pengeluaran dan pemasukan. 

Sesungguhnya siklus akuntansi lebih komplek dan mendalam dibanding itu. Untuk mendapatkan Informasi pemasukan. 

Dan pengeluaran belum dapat dijadikan sebagai dasar laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Khususnya yang berkaitan dengan operasional perusahaan. 

Ada baiknya pengusaha atau pemilik perusahaan memahami siklus akuntansi dan aplikasinya ke dalam perusahaan. 

Siklus akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan. Laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat diterima secara umum.

Penyusunan akuntansi harus dimulai dan memenuhi : 

  • Kaidah akuntansi
  • Prinsip-prinsip
  • Prosedur
  • Metode
  • Dan teknik

Hal-hal tersebut yang berada di dalam lingkup akuntansi sepenuhnya harus dicatat dalam suatu periode tertentu. Dengan informasi laporan keuangan yang akurat dan valid. 

Pengembangan usaha pun menjadi lebih cepat untuk dilakukan. Siklus akuntansi selalu diawali dengan aktivitas transaksi. 

Proses akuntansi dan sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Selanjutnya proses dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan adanya jurnal penutup.

Jurnal balik. Pada dasarnya siklus akuntansi itu sama. Pengertian akuntansi yang baru saja digambarkan sebelumnya mengacu pada proses akuntansi dalam sistem manual. 

Terlepas apakah menggunakan sistem berbasis komputer.atau dengan cara manual. Aktivitas usaha yang berkaitan dengan keuangan akan menjadi lebih efektif. 

Manakala perusahaan bisa menerapkan siklus akuntansi secara konsisten dan benar. Pada dasarnya siklus akuntansi di berbagai bidang perusahaan sama. 

Menerapkan siklus akuntansi, dasarnya sama baik itu untuk perusahaan dagang, jasa, maupun perusahaan manufaktur. 

Untuk mengambil keputusan kan menjadi lebih tepat karena didasari oleh informasi dari laporan keuangan yang valid atau nyata. 


Laporan keuangan dan siklusnya hingga menjadi laporan 


Laporan keuangan dan siklusnya, laporan keuangan hasil dari proses aktivitas pengumpulan dan pengolahan data akuntansi. 

Proses akuntansi secara sistematik dalam satu periode akuntansi. Periode akuntansi tersebut dikenal sebagai proses akuntansi atau siklus akuntansi. 

Tujuan pokok adalah akuntansi menyediakan informasi dari laporan keuangan. Bermanfaat untuk pengambilan keputusan. 

Untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan harapan. Pelaksana melakukan serangkaian kegiatan berupa pengumpulan dan pengolahan data akuntansi. 

Pengolahan secara prosedur yang benar dan sistematik selama periode berjalan, umumnya selama satu tahun. 


a. Identifikasi transaksi


Langkah-langkah awal dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Pelaksanaannya harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat.

Dicatat dengan benar sesuai waktunya. Semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai.

Dinilai ke dalam unit moneter. Transaksi yang akan dicatat juga harus memiliki bukti sebagai pendukung. Jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan.

Dilaporkan dalam laporan keuangan. Bukti transaksi biasanya berupa kuitansi, nota (voucher), faktur, bukti kas keluar, memo, dan lain sebagainya. 

Bukti-bukti tersebut tentu saja harus sah dan di verifikasi.


b. Analisis transaksi


Setelah mengidentifikasi transaksi, Pelaksana harus menentukan dan memproses sesuai prosedur akuntansi yang benar. 

Agar hasilnya yang berupa laporan keuangan yang valid dan dapat diyakini benar. Untuk mudahnya dapat menggunakan persamaan matematis : 

Aktiva = Kewajiban + Modal

Sistem pencatatan adalah berpasangan (double-entry system), yaitu setiap transaksi yang dicatat akan berdampak terhadap posisi laporan keuangan. 

Bila dicatat di debit maka lawannya kredit dalam jumlah yang sama. Begitu juga sebaliknya. 

Setiap transaksi selalu mempengaruhi, yang mempengaruhi sekurang-kurangnya satu, dua, atau lebih rekening pembukuan.


c. Pencatatan transaksi kedalam jurnal


Setelah informasi transaksi diperiksa, lalu dicatat secara runut di buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang jumlah transaksi.

Transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut penjurnalan (journalizing). 

Terdapat dua macam jenis jurnal, jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dikenal dengan istilah jurnal saja. 

Sedangkan, jurnal khusus, diselenggarakan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang. 

Contohnya seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan lainnya. 

Biasanya pencatatan transaksi di masukan kedalam satu rekening yang di debit dan lawannya di rekening kredit.


d. Posting buku besar


Langkah selanjutnya posting jurnal transaksi yang sudah dicatat dalam ke dalam buku besar.

Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan. Pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat transaksi.

Pada umumnya, perusahaan memiliki daftar susunan rekening buku besar chart of accounts. 

Masing-masing nama rekening diberi nomor (kode). Memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan pencatatan transaksi di dalam jurnal.


e. Penyusunan neraca saldo


Neraca saldo adalah daftar saldo rekening buku besar untuk periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, hanya memindahkan saldo yang ada di buku besar.

Pemindahan ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Total saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya antara Debit dan Kredit. 

Jika jumlah saldo debit tidak sama dengan jumlah yang ada di kredit. Maka dikatakan bahwa neraca saldo tidak sama atau tidak balance.

Berarti masih terdapat kesalahan dalam mem-posting. Pelaksana harus mencari kesalahan tersebut hingga total saldo sama (balance).

Balance (sama) antara jumlah debit dengan jumlah kredit. Hal tersebut harus dilakukan sebelum laporan disusun.


f. Penyusunan jurnal penyesuaian


Bila pada akhir periode masa akuntansi, terdapat transaksi yang belum tercatat. Transaksi yang salah, atau ada saldo salah dan perlu disesuaikan. 

Maka harus dibuatkan transaksi atau dibuat ayat jurnal penyesuaian (AJP). Penyesuaian-penyesuaian pada umumnya dilakukan secara periodik. 

Pelaksanaan penyesuaian pada saat laporan keuangan akan disusun. Pencatatan penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya. 

Transaksi penyesuaian pada umumnya dicatat pada jurnal penyesuaian dan kemudian di buku kedalam buku besarnya.


g. Penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian


Pada tahap ini hanya perlu menyusun laporan keuangan untuk neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo.

Saldo yang telah disesuaikan pada buku besar. Disesuaikan ke dalam neraca saldo yang baru.

Saldo-saldo buku besar tersebut untuk membuat daftar rekapitulasi buku besar (Neraca saldo). 

Kemudian Neraca saldo tersebut siap disajikan untuk menjadi laporan keuangan.

Hasil akhir proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan yang disusun secara akrual basis. 

Saldo dari akun-akun buku besar di kelompokan kedalam kelompok Neraca dan kelompok Laba / rugi. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo.

Keseimbangan (balance). Walau jumlah saldo sama atau seimbang dalam laporan keuangan. Belum tentu benar tetapi saldo yang benar pasti seimbang.


h. Penyusunan laporan keuangan


Berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian (balance sheet), tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan.

Laporan keuangan yang disusun seperti :

  • Neraca, dapat digunakan memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.
  • Laporan laba rugi, untuk menggambarkan kinerja perusahaan.
  • Laporan perubahan modal, untuk melihat perubahan modal yang telah terjadi.
  • Laporan arus kas, memberikan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan.


i. Penyusunan jurnal penutup


Setelah membuat laporan keuangan, Pelaksana membuat jurnal penutup. Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi. 

Rekening yang ditutup hanya rekening-rekening nominal dan rekening-rekening laba-rugi. Caranya adalah dengan me-nihil-kan atau membuat nol rekening terkait. 

Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas. Aliran sumber yang terjadi pada periode berjalan. 

Pada akhir periode akuntansi, rekening nominal sudah selesai menjalankan fungsinya sehingga harus ditutup. 

Selanjutnya, pada periode berikutnya dapat digunakan kembali untuk mengukur aktivitas yang baru dan mulai terjadi.


j. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan (Opsional)


Pada langkah ini, pelaksana menyusun laporan keuangan untuk neraca saldo setelah penutupan.

Neraca saldo ini adalah daftar (rekapitulasi) saldo rekening buku besar. Buku besar setelah dibuatnya jurnal penutup.

Oleh karena itu laporan keuangan untuk neraca saldo ini hanya memuat saldo rekening-rekening permanen saja.

Tujuan pembuatan laporan keuangan untuk neraca saldo setelah penutupan. Untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo yang seimbang sudah valid dan benar. 

Penyusunan neraca saldo ini tidak wajib hanya bersifat opsional.


k. Penyusunan jurnal pembalik (Opsional)


Tujuan dari jurnal balik adalah untuk menyederhanakan prosedur dalam pencatatan.

Pencatatan transaksi tertentu agar terjadi secara repetitif (secara berulang) pada periode berikutnya. 

Karena tujuannya adalah untuk menyederhanakan maka tahap terakhir ini juga bersifat opsional. 

Jurnal pem-balik pada umumnya dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya. 

Caranya dengan membuat jurnal balik dari ayat jurnal penyesuaian (AJP) yang telah dibuat. Mem-balikkan akun yang telah dibuat pada ayat jurnal penyesuaian (AJP). 

Misalnya dari yang awalnya debit menjadi kredit dan dari yang awalnya kredit menjadi debit. 

Siklus akuntansi adalah merupakan proses suatu aktivitas yang dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi. 

Serta berakhir dengan persiapan untuk aktivitas periode akuntansi selanjutnya melalui pembuatan jurnal penutup.


l. Siklus akuntansi bukan hanya proses untuk pembuatan laporan keuangan


Dengan pemanfaatan perkembangan teknologi komputer atau dengan bantuan software akuntansi.

Sangat berdampak positif terhadap kualitas laporan keuangan. Siklus akuntansi yang panjang dan yang jumlah transaksi banyak dapat dibuat dengan mudah dan cepat.


Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel " Laporan keuangan dan siklusnya "

Untuk mendapat informasi lebih luas dan lengkap tentang topik ini, silahkan menggunakan Google Search Engine

Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin mendiskusikan bisa klik " Contact us "


Untuk melengkapi pemahaman tentang Laporan keuangan dan siklusnya
silahkan tonton video dibawah ini.

https://www.gankoko.com/2020/06/laporan-keuangan-dan-siklusnya.html
Video - Laporan keuangan dan siklusnya -
Pebisnis wajib tahu-Konsep Siklus Akuntansi yang
Sebenarnya (Pemula Wajib Nonton)


Post a Comment for "Laporan keuangan dan siklusnya dari awal hingga jadi laporan"