Menjalankan bisnis secara “Profesional” agar dapat kepercayaan konsumen - Strategi Bisnis yang Cantik
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjalankan bisnis secara “Profesional” agar dapat kepercayaan konsumen

" Menjalankan bisnis secara “Profesional”, secara profesional dalam menjalankan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaannya yang selalu terjaga "

Membangun bisnis adalah membangun kepercayaan setiap elemen yang berhubungan dengan bisnis. konsumen, pemasok, investor.

Dan bahkan karyawan harus dibangun kepercayaannya. Kepercayaan adalah salah satu hasil dari profesionalisme. 

Beberapa tinggi profesional berbisnis, itu pula kepercayaan yang akan mendapatkan. 

Keberlangsungan bisnis sangat bergantung pada kekuatan mempertahankan profesional berbisnis. 

Dunia bisnis tidak lepas dari persaingan, maka memang dituntut untuk dapat menjadi profesional berbisnis agar dapat terus maju.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa mempertahankan lebih sulit untuk membangun. 

Namun yang pasti, membangun untuk membangun punya tantangan masing-masing. 

Beberapa hal yang dibawah ini dapat menjadi masukan untuk mempertahankan Profesional berbisnis, dalam menjalankan bisnis.


Baca juga: Artikel yang terkait

Silahkan gunakan fungsi Google Search Engine untuk mendapatkan informasi website lainnya yang lebih luas dan lengkap tentang bahasan ini


https://www.gankoko.com/2020/11/menjalankan-bisnis-secara-quotProfesionalquot.html
Gambar - Menjalankan bisnis secara “Profesional”


Menjalankan bisnis secara “Profesional” dengan sikap dan etika yang baik


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Profesionalisme adalah ethos. Yang membuat seseorang profesional berbisnis, dapat menjalankan karir. 

Lalu bagaimana mengimplementasikan dalam prinsip profesionalisme ini dalam praktik sehari-hari.


a. Etika


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Pengertian Etika (Etimologi) yang berarti watak kesusilaan atau kebiasaan. 

Biasanya etika yang berkaitan erat dengan perkataan moral. Yang berarti juga kebiasaan dan cara hidup seseorang. 

Sedangkan etika adalah Untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan). Dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. 

Pengertian etika atau moral sama, namun dalam kegiatan sehari-hari, moral yang dilakukan.


b. Profesi


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Profesi seseorang dari suatu pekerjaan. Jabatan yang menuntut keterampilan atau keahlian tertentu dari seseorang.

Sesungguhnya pekerjaan tersebut belum tentu menjadi profesi. Di masyarakat bahwa profesi adalah sebuah pekerjaan.

Hal inilah yang harus dilaksanakan oleh masyarakat, karena masyarakat menganggap bahwa pekerjaan dan profesi. 

Profesi tidak dapat disematkan begitu saja kepada seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan dan jabatannya. 

Disebut "profesi" selalu yang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan yang dilakukan oleh seseorang. Tetapi tidak semua pekerjaan disebut profesi.

Profesi adalah seseorang yang memiliki keahlian tertentu. Suatu Profesi yang dimiliki oleh pelaku bisnis harus melalui pendidikan dan pelatihan.

Pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi.


c. Etika Profesi


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Keahlian sebagai pelayanan dalam rangka tugas berupa tugas masyarakat. Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan.

Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan penuh ketertiban. Etika profesi suasana suatu sikap berupa keahlian untuk dapat memberikan pelayanan secara profesional. 

Kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban kepada masyarakat. 

Nilai dan aturan profesional secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik bagi  profesional berbisnis, sehingga Kode etik profesi adalah sistem norma.


d. Profesionalisme berbisnis


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Profesionalisme merupakan komitmen profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. 

Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen. 

Dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas Profesional berbisnis. 

Dari seseorang yang selalu senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesional. 

Profesional berbisnis dapat juga diartikan sebagai perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral. 

Profesional berbisnis terkandung keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan dalam berbisnis. 

Skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi yang akan dicapai secara memuaskan. 

Sehingga setiap orang selalu dituntut untuk dapat memiliki Profesional berbisnis di dalam menjalankan bisnis.


Menjalankan bisnis secara “Profesional” dengan wajib memahami manajemen


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Untuk menjadi seorang yang profesional tidak cukup hanya lewat pendidikan formal. diperlukan lebih dari sekedar gelar akademis. 

Untuk menjadi profesional berbisnis. melalui proses pembelajaran dan pengembangan diri yang terus menerus.


a. Unsur-unsur profesional berbisnis


Menjalankan bisnis secara “Profesional”. Salah satu unsur profesional untuk mengembangkan keahlian, selalu membangun hubungan dengan orang lain.

Tingkatkan kemampuan berkomunikasi. menghasilkan kerja yang terbaik. Penampilan menarik, Kehidupan yang seimbang dan memiliki nilai moral yang tinggi.


 Kembangkan keahlian (Expert)


Menggali potensi dan kemampuan dan terus dikembangkan sampai menjadi ahli. Fokus pada kekuatan dan bukan pada kelemahan, lakukan eksplorasi organisasi sebagai sarana. 

Sadari setiap punya keunikan dan kekhususan perlu investasi waktu untuk mengembangkannya. 

Hal ini butuh ketekunan, usaha, kerja keras, kemauan yang kuat dan inisiatif. Terus tingkatkan pemahaman lewat seminar, buku, audio, latihan.


 Mahir membangun hubungan (Relationship)


Kemampuan membangun hubungan (sosialisasi) dengan orang lain sangat menentukan dalam kehidupan. 

Ini sesuai dalam setiap aspek kehidupan seperti; pergaulan, organisasi, dunia usaha, pekerjaan, keluarga. 

Makanya tidak heran sejumlah studi ilmiah menyimpulkan 85% kunci sukses ditentukan bukan dari keahlian / keterampilan teknis. 

Melainkan kemahiran dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain.  Bila ingin menjadi seorang yang profesional dalam hidup ini, apapun tujuan dan bidang yang di pilih. 

Dan harus belajar membina hubungan yang baik dengan banyak orang dari berbagai kalangan. 

Karena masyarakat mungkin masih bisa menerima orang yang tidak punya keahlian khusus.


➢ Tingkatkan kemampuan komunikasi (Communicator). 


Seberapa jauh dan di dalamnya hubungan dapat terjalin ditentukan oleh komunikasi.  

90% hancurnya suatu hubungan pernikahan, pertemanan, organisasi, bisnis, diakibatkan komunikasi yang salah. 

Komunikasi yang baik harus bersifat dua arah. Seorang komunikasi yang handal adalah seorang pendengar yang baik. 

Seorang yang profesional berbisnis harus mampu komunikasi suatu hal dengan jelas dan tepat pada sasaran.


 Hasilkan yang terbaik (Excellent) 


"Profesional tidak melakukan hal yang berbeda, mereka melakukan hal yang berbeda". Untuk menjadi profesional berbisnis. 

Harus terus mencoba memberikan dan mengerjakan lebih dari apa yang diharapkan. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan, project, pekerjaan, tugas hasilkan yang terbaik. 

Jangan puas dengan rata-rata kejar hasil yang excellent. Lakukan yang terbaik hari ini untuk bayaran hari esok. 

Pikirkan selalu apa yang dapat di lakukan untuk add value bukan apa yang saya bisa peroleh.


 Penampilan menarik (Good Looking)


First impression is very important! Karena orang akan menilai kita 10 detik pertama apakah mereka bisa menerima atau tidak. 

Sama halnya kalau mau beli barang lihat packaging dulu, mau nonton film lihat preview dulu, mau masuk toko lihat dekor yang paling menarik.


 Kehidupan yang seimbang (Balance of life)


Seorang profesional berbisnis harus mampu atur prioritas dan menjalankan berbagai peran. Setiap orang mungkin memiliki banyak peran dalam hidup ini. 

Hidup ini harus dijaga agar seimbang dalam berbagai aspek. Peran sebagai anak, ayah, anggota organisasi, ketua, sales, karyawan. 

Harus dapat berfungsi dengan benar sesuai dengan peran yang dijalankan jangan sampai tercampur aduk.


 Memiliki nilai moral yang tinggi (Strong Value)


Untuk profesional berbisnis sejati harus memiliki nilai moral yang tinggi. Hal ini yang akan membedakan setiap kinerja, usaha, karya dan kegiatan yang dilakukan dengan orang lain. 

Sementara orang lain kompromi,  Menggunakan cara-cara yang tidak etis. Untuk mencapai kebenaran tetap berpegang pada prinsip yang benar. 

Diluar sana ada begitu banyak cara-cara pintas dan penyimpangan yang terjadi. Oleh karena itu harus mampu mempertahankan sikap profesionalisme. Berbisnis profesional.


b. Menjalankan bisnis secara “Profesional” yang wajib dipahami manajemen


Menjalankan bisnis secara “Profesional”, Memiliki ambisi dan antusias yang bagus hal bisnis atau usaha.


 Selalu mengembangkan keahlian (Ahli)


Tidak cukup hanya lewat pendidikan formal, diperlukan lebih dari sekedar gelar. Perlu proses melalui pembelajaran dan pengembangan diri yang terus menerus.


 Meningkatkan kemahiran dalam membangun hubungan (Relationship)


Jiwa membawa ke sikap yang kreatif dan inovatif sehingga cocok menjalankan usaha. Memerlukan trik dan cara menjadi pengusaha muda yang tepat.

Para pengusaha dalam maupun luar negeri yang sukses juga membutuhkan waktu. Kunci sukses ditentukan bukan dari keahlian / keterampilan teknis. 

Masyarakat mungkin masih bisa menerima orang yang tidak punya keahlian khusus. Tapi mereka sulit menerima orang yang tidak bisa berhubungan baik dengan orang lain.


 Selalu ingin meningkatkan kemampuan komunikasi (Communicator)


Komunikasi yang baik haru bersifat dua arah. Seorang komunikator yang handal adalah seorang yang mampu mendengarkan. 

Harus mampu komunikasi suatu hal dengan jelas dan tepat pada suatu sasaran.


 Selalu menghasilkan yang terbaik (Luar Biasa)


Untuk Profesional berbisnis harus terus mencoba memberikan dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. 

Waktu melakukan suatu kegiatan, proyek, tugas hasilkan yang terbaik. Tidak cepat puas dengan hasil yang excellent. Lakukan yang terbaik hari ini untuk bayaran hari esok. 


 Penampilan menarik (Good Looking)


Penampilan juga sangat menentukan, karena penampilan juga memberi kesan dan kepercayaan terhadap orang lain. 

Penampilan profesional berbisnis. yang profesional akan dinilai oleh orang dalam waktu 10 detik pertama apakah mereka bisa menerima kita atau tidak.


 Selalu menjaga kehidupan yang seimbang (Balance of life)


Seorang profesional berbisnis harus mampu mengatur prioritas dan menjalankan berbagai peran. 

Berfungsi dengan benar sesuai dengan peran yang sedang dijalankan jangan sampai tercampur aduk. Karena hidup ini harus dijaga agar seimbang dalam berbagai aspek.


 Memiliki nilai moral yang tinggi (Strong Value)


Memiliki nilai moral yang tinggi adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, hal ini akan membedakan setiap kinerja, usaha. 

Karya dan kegiatan yang di lakukan dengan orang lain. 

  • Tidak dikirim
  • Tidak mengiba 
  • Tidak ada.


c. Wajib memahami fungsi manajemen  


Secara umum fungsi manajemen berdasarkan prinsip Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling POAC. 

Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi, untuk memajukan dan organisasi.


 Perencanaan (perencanaan)


Perencanaan termasuk pengaturan untuk mencapai tujuan dan berupaya untuk mencapai tujuan yang di inginkan. 

Perencanaan sebagai fungsi utama manajemen serta segala yang dikerjakan oleh manajer. Perencanaan peran dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. 

Membuat keputusan adalah bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. 

Setiap manajer harus membuat perencanaan yang efektif. 

Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus mempertimbangkan. Yaitu harus  SMART  : 

Specific  artinya perencanaan harus jelas maksud serta ruang lingkupnya. 

Tidak terlalu melebar, Terukur artinya  program kerja atau rencana harus ada alat ukur dan tingkat peningkatan. 

Achievable  artinya harus dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. 

Ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Resolusi mudah dan dievaluasi.

Realistic  artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Waktu


 Pengorganisasian (Organisasi)


Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan sumber daya manusia dan fisik tersedia untuk melaksanakan seluruh rencana. 

Rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. 

Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan unit-unit atau ke sub unit lainnya. 

Kepegawaian adalah suatu aktivitas utama yang terkadang di klasifikasi sebagai fungsi yang terpisah dari organizing. 

Mempekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktivitas kepegawaian yang khusus dan khas. 

Organizing adalah untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Organizing juga meliputi penugasan setiap aktivitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap gugus tugas yang secara spesifik. 

Dan menentukan siapa yang memiliki kewajiban untuk mengerjakan beberapa tugas. Di sinilah salah satu prinsip dari manajemen. 

Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. 

Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan organisasi. Dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. 

Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). 

Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. 

Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas.Tanggung jawab dan wewenang. 

Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan ke ahlian masing-masing. Berat sama dipikul, ringan sama di jinjing.


 Actuating ( Menggerakan )


Perencanaan dan organisasi tak mempunyai arti bila tidak diikuti dengan menggerakkan atau pelaksanaan kerja. 

Mengoptimalkan semua sumber daya manusia yang ada untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. 

Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. 

Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM. 

Untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. 

Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuaian.


 Pengendalian (Pengawasan)


Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengawasan atau kontrol. 

Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Antisipasi dan keterlambatan sesuai dengan situasi. 

Kondisi dan perkembangan zaman. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda. 

Yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.


Sebagai penutup bagian artikel ini, diucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel Menjalankan bisnis secara “Profesional”

Untuk mendapat informasi lebih luas dan lengkap tentang topik ini, silahkan menggunakan Google Search Engine

Semoga artikel ini memberi manfaat serta inspirasi. Bila ada yang ingin klik " Contact Us  "


Untuk melengkapi pengetahuan tentang Menjalankan bisnis secara “Profesional”
silahkan tonton video dibawah ini.


https://www.gankoko.com/2020/11/menjalankan-bisnis-secara-quotProfesionalquot.html
Video - Menjalankan bisnis secara “Profesional” -
Etika Bekerja


Post a Comment for "Menjalankan bisnis secara “Profesional” agar dapat kepercayaan konsumen"