Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk | Bagian 2
Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk | Bagian 2. Sangat bijak bila dapat menjaga keseimbangan, memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan bisnis.
Orang awam mungkin menafsirkan jika ada perusahaan yang secara mendadak mengalami pergantian manajemen.
Juga terancam diakuisisi oleh perusahaan lain sebagai perusahaan yang menderita sakit.
Baca juga :
Artikel
yang terkait
![]() |
Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk |
Langkah penyehatan usaha yang sedang keterpurukan
Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk | Bagian 2. Suatu usaha yang sedang mengalami permasalahan tentunya perlu melakukan penyehatan.
Yaitu dengan melakukan
pembenahan-pembenahan. Misalnya pengurangan pengeluaran sebagai komponen penting dalam
menghadapi krisis keuangan bisnis,
Perusahaan yang sedang menghadapi masalah perlu memiliki Strategi Penyehatan Untuk Usaha yang Sedang Mengalami Keterpurukan.
Perusahaan yang sedang menghadapi masalah perlu memiliki Strategi Penyehatan Untuk Usaha yang Sedang Mengalami Keterpurukan.
Penyebab turunnya pendapat operasional usaha yang disebabkan produk dan
pasarnya tidak jelas.
Serta tidak fokus (undifferenttiated product market focus) dan Tidak adanya keunggulan kompetitif. Langkah-langkah Penyehatan usaha yang terpuruk adalah Penyehatan.
Yang dilakukan untuk mengembalikan suatu Bisnis dari kondisi penurunan prestasi ke kondisi berlaba. Bisnis yang mengalami penurunan dalam operasionalnya.
Adalah bisnis yang mengalami penurunan laba dalam tiga tahun atau lebih secara berturut-turut. Misalnya biaya operasional terlalu besar, tidak diketahuinya keunggulan produk.
Langkah-langkah sebagai rangkaian proses yang harus ditempuh. Menciptakan perubahan sering dihadapkan dengan langkah-langkah yang tidak konkrit.
Serta tidak fokus (undifferenttiated product market focus) dan Tidak adanya keunggulan kompetitif. Langkah-langkah Penyehatan usaha yang terpuruk adalah Penyehatan.
Yang dilakukan untuk mengembalikan suatu Bisnis dari kondisi penurunan prestasi ke kondisi berlaba. Bisnis yang mengalami penurunan dalam operasionalnya.
Adalah bisnis yang mengalami penurunan laba dalam tiga tahun atau lebih secara berturut-turut. Misalnya biaya operasional terlalu besar, tidak diketahuinya keunggulan produk.
Langkah-langkah sebagai rangkaian proses yang harus ditempuh. Menciptakan perubahan sering dihadapkan dengan langkah-langkah yang tidak konkrit.
Dan tidak berorientasi pada tindakan dan tak berani mengambil
resiko.
Penyehatan usaha. Dari hasil analisis indikator ketidak sehatan dan sebab-sebab ketidak sehatan maka dapat dirumuskan sebuah rancangan strategi penyehatan bisnis.
1. Upaya agar mampu bertahan dari keterpurukan
Penyehatan usaha. Dari hasil analisis indikator ketidak sehatan dan sebab-sebab ketidak sehatan maka dapat dirumuskan sebuah rancangan strategi penyehatan bisnis.
Dikelompokkan dalam empat jenis dan tahapan strategi generik berikut
ini :
Berikut ini beberapa indikator internal yang menyebabkan keterpurukan perusahaan :
Tanda-tanda yang dijadikan petunjuk tidak sehatnya bisnis yang disebaban oleh eksternal dan internal yaitu :
Penyehatan usaha. Cara mengatasi kepailitan dalam perusahaan, pelaku bisnis yang sedang mengalami penurunan prestasi.
Usaha yang mengalami penurunan penjualan dan pangsa pasar serta penurunan ROI sebesar 5 % .pengelompokan strategi penyelamatan dalam dua kelompok yaitu
Penyelamatan yang dilakukan dengan merubah hal yang bersifat strategis dalam bisnis, misalnya pengurangan lini produk / pengurangan unit bisnis.
- Strategi Penyelamatan.
- Strategi Stabilisasi.
- Strategi Pemulihan Pertumbuhan.
- Strategi Pemeliharaan Pertumbuhan.
a. Penyehatan Internal
Berikut ini beberapa indikator internal yang menyebabkan keterpurukan perusahaan :
- Ketidak cukupan kas
- Persediaan meningkat
- Pengurangan modal kerja
- Kecilnya perhatian manajemen pada menurunya laba
- Penjualan menurun yang terus menerus
- Krisis kas, kerap tidak liquid
- Meningkatnya piutang dagang tak tertagih
- Utang dagang membengkak
- Moral karyawan sangat rendah
- Karyawan tidak memiliki kompetensi diposisi
- Kepercayaan pemasok berurang
- Informasi keuangan dan manajemen lambat dan tidak akurat
- Kepercayaan konsumen berkurang
- Modal kerja berkurang drastis
- Efetivitas manajemen berkurang
- Buruknya akuntansi perusahaan
- Pengaduan konsumen meningkat
b. Penyebab dan Kondisi eksternal
Tanda-tanda yang dijadikan petunjuk tidak sehatnya bisnis yang disebaban oleh eksternal dan internal yaitu :
- Memasarkan produk yang salah
- Memasarkan pada pangsa pasar yang salah
- Kurang paham terhadap kebutuhan konsumen
- Kesalahan pemilihan saluran destribusi
- Sistem informasi keuangan yang tidak tanggap
- Kehilanggan keunggulan kepada persaing
- Perubahan teknologi
- Kebijakan ekonomi makro dan hukum yang tidak kondusif untuk berbisnis yang sedang digeluti.
- Iklim keuangan khususnya perbankan dalam kondisi tak menentu.
- Sektor riil, setelah terlebih dahulu melakukan pemilahan perusahaan mana yang masih bisa dan memiliki harapan untuk sehat kembali dan perusahaan yang tidak mungkin lagi disehatkan.
2. Cara mengatasi kepailitan dalam perusahaan
Penyehatan usaha. Cara mengatasi kepailitan dalam perusahaan, pelaku bisnis yang sedang mengalami penurunan prestasi.
Usaha yang mengalami penurunan penjualan dan pangsa pasar serta penurunan ROI sebesar 5 % .pengelompokan strategi penyelamatan dalam dua kelompok yaitu
a. Strategi penyelamatan
Penyelamatan yang dilakukan dengan merubah hal yang bersifat strategis dalam bisnis, misalnya pengurangan lini produk / pengurangan unit bisnis.
Perubahan pasar sasaran dan perubahan / penggantian manajemen,
perubahan teknologi.
Adalah operasi penyehatan dengan memfokuskan tindakan pada tingkat fungsional seperti :
Strategi penyelamatan antara perusahaan yang bergerak Indrustri/pabrikan dengan perusahaan bergerak pada bidang Jasa.
b. Strategi penyelamatan operasi
Adalah operasi penyehatan dengan memfokuskan tindakan pada tingkat fungsional seperti :
- Pemasaran
- Keuangan
- Sumber daya manusia.
c. Perbedaan penekanan strategi penyelamatan
Strategi penyelamatan antara perusahaan yang bergerak Indrustri/pabrikan dengan perusahaan bergerak pada bidang Jasa.
Perbedaan ini bisa saja disebabkan karena berbedanya Struktur
modal :
Suatu usaha (bisnis) yang mengalami penyehatan melakukan operasi dalam penyelamatan.
- Lingkungan usaha.
- Manajemen internal dari setiap jenis usaha
- Ukuran perusahaan.
Suatu usaha (bisnis) yang mengalami penyehatan melakukan operasi dalam penyelamatan.
Dengan melakukan pengurangan pengeluaran sebagai salah satu komponen
penting dalam menghadapi krisis keuangan perusahaan.
Berusaha melakukan perubahan operasi perusahaan, untuk keperluan terjadinya arah perputaran perusahaan biasanya menggunakan cara :
3. Tahapan proses penyehatan perusahaan
Penyehatan usaha. Penyehatan Strategis diperlukan jika
manajemen membuat kesalahan stategis yang mengakibatkan perusahaan
berada di luar misi yang diharapkan
Penyehatan strategis di perlukan ketika perusahaan dinilai memiliki
kecenderungan kehilangan posisi strategis di pasar.
Sekalipun perusahaan
berhasil secara rata-rata atau bahkan lebih secara operasional
a. Penyehatan operasional
Berusaha melakukan perubahan operasi perusahaan, untuk keperluan terjadinya arah perputaran perusahaan biasanya menggunakan cara :
- Manajemen berusaha meningkatkan penghasilan yang diperoleh dengan berbagai teknik, Misanya dengan pemotonan harga, promosi, penambahan dan perbaikan pelayanan konsumen, memperbaiki saluran distribusi dan kualitas barang.
- Manajemen melakukan pemotongan biaya misalnya biaya administrasi, pemasaran, penelitian dan pengembangan.
- Pemilihan strategi ini tepat dilaksanakan oleh perusahan yang beroperasi dalam industri yang telah dewasa yang hampir tidak menyediakan peluang pangsa pasar.
- Strategi ini biasanya juga dipilih perusahaan yang memiliki fleksibilitas yang cukup dalam anggaran operasi sehingga membuka peluang adanya pengurangan biasa yang signifikan.
b. Proses Penyehatan bisnis
- Mengembalikan situasi yang serba tida teratur ke dalam beraturan.
- Memberian penilaian secara menyeluruh tentang kemungkinan penarikan penghasilan dari piutang dagang, yang normalnya berjangka waktu pendek.
- Mulai dipikirkan kemungkinan mencari sumber tambahan penghasilan baru.
- Manajemen melakuan evaluasi menyeluruh. Yang biasanya memerlukan waktu satu bulan sampai tiga buian.
- Membuat rencana penyehatan b. Yang biasanya memerlukan waktu satu bulan sampai enam bulan.
- Manajemen mengimplementasikan rencana penyehatan bisnis yang telah dibuat. Biasanya memerlukan waktu enam bulan sampai dua belas bulan.
- Manajemen membuat langkah stabilisasi perusahaan, biasanya memerlukan waktu enam bulan sampai dua belas bulan.
- Penyiapan ke arah pertumbuhan bisnis. Memerlukan waktu antara satu sampai dua tahun.
![]() |
Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk dengan strategi yang tepat |
Strategi pemulihan dalam rangka penyehatan usaha
Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk | Bagian 2.. Sehat tidaknya perusahaan dapat bersumber dari lingkungan
bisnis.
Ligkungan bisnis yang tidak mendukung perkembangan perusahaan
yakni lingkungan bisnis yang hanya menjadi sumber ancaman.
Bisnis dapat
dikatakan sebagai sumber sakitnya perusahaan. Penyehatan operasional berusaha melakukan perubahan operasi perusahaan.
Manajemen berusaha meningkatkan penghasilan yang diperoleh dengan
berbagai teknik.
Strategi ini biasanya juga dipilih perusahaan yang memiliki
fleksibilitas yang cukup dalam anggaran operasi sehingga membuka peluang
adanya pengurangan biasa yang signifikan.
1. Tahapan proses penyehatan perusahaan
Penyehatan usaha. Langkah-langkah Penyehatan usaha yang
terpuruk pelaku bisnis wajib memberitahukan kepada pihak-pihak yang
terlibat bahwa bisnis dalam kondisi tidak sehat.
Tahap ini harus mampu menciptakan iklim dan membuka ruang untuk
melakukan perubahan dalam skala besar.
a. Pergantian Manajemen
Ketidak sehatan perusahaan sering juga disebabkan karena tidak cakapnya
dalam mengelola bisnis.
Apabila hal ini terjadi maka pucuk manajemen tidak lagi memiliki
legitimasi dan profesi yang cukup untuk melakukan penyehatan
perusahaan.
Bahkan dapat menjadi satu-satunya tertuduh kegagalan dalam pengelolaan
perusahaan. Strategi Pemulihan dalam rangka Penyehatan
Perusahaana.
Pucuk manajemen perlu segera diganti. Pucuk manajemen baru diharapkan
memiliki legitimasi yang lebih dari cukup.
Untuk melakukan perubahan orientasi strategi yang selama ini telah
dimiliki perusahaan.
Visi, misi, strategi dan budaya perusahaan yang
lama telah terbukti gagal membawa pertumbuhan perusahaan.
Secara riil, pucuk manajemen baru diharapkan mampu membawa
perubahan strategis yang komprehensif.
Bukan sekedar operasional yang
sifatnya tambal sulam. Di samping itu, pergantian manajemen juga memiliki makna
simbolik.
Sebagai bukti hukuman yang layak diberikan pada kegagalan manajemen
yang lama.
Tahapan proses penyehatan perusahaan adalah Orang yang menduduk pucuk
manajemen bisa dari luar maupun dari dalam.
Jika dari dalam harus dipilih dari sekian orang yang telah senior. Dan
mempunyai pengalaman bekerja yang cukup lama untuk dipromosikan sebagai
manajemen baru.
Harus dipilih orang yang mempunyai tingkat pengetahuan
akademis. Memiliki kompetensi, ketrampilan yang tinggi, gaya dan peran
kepemimpinan yang baik.
Sangat tidak mungkin apabila manajemen diduduki oleh orang yang tidak
mempunyai syarat tersebut.
b. Pengndalian keuangan
Sentralisasi pengendalian keuangan menjadi salah satu hal
terpenting penyehatan perusahaan.
Tanpa memandang intensitas ketidak
sehatan yang terjadi. Sebelum berpikir tentang efektivitas, manajemen terlebih dahulu
memprioritaskan peningkatan efisiensi.
Perusahaan yang sakit memiliki kinerja keuangan yang tidak
menggembirakan, dan bahkan buruk.
Secara umum, sentralisasi dan
pengetatan anggaran ditujukan pada aliran kas, biaya material, biaya
tenaga kerja langsung, biaya-biaya tidak langsung dan anggaran
investasi.
Pengetatan secara drastis biasanya diarahkan pada biaya tidak
langsung, termasuk di dalamya biaya penelitian dan
pengembangan.
Perusahaan juga seringkali harus menunda investasi.
Sentralisasi pengendalian keuangan dan efisiensi tidak sesederhana perumusannya. Perusahaan yang tidak sehat, tidak memiliki budaya efisien.
Justru karena tidak memiliki budaya tersebut, perusahaan menjadi tidak sehat.
Oleh karena itu implementasi sentralisasi pengendalian keuangan hampir pasti tidak dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipanoris,
Dengan kata lain, pendekatan dari bawah tidak dapat digunakan dan lebih menggunakan pendekatan dari atas.
c. Perubahan struktur organisasi
Strategi perubahan organisasi tidak sama dengan kedua strategi di atas. Strategi perubahan struktur organisasi tidak serta merta diperlukan pada awal proses penyehatan bisnis.
Penerapan strategi ini secara ketat bahwa struktur organisasi mengikuti strategi.
Perubahan struktur hanya terjadi setelah ada kebutuhan reorientasi strategi. Strategi Pemulihan dalam rangka Penyehatan Perusahaana.
Struktur organisasi harus dilihat sebagai salah satu alat bantu mencapai tujuan perubahan strategi.
Perubahan struktur organisasi juga dapat terkesan prematur ketika organisasi hanya diartikan sebatas kesinambungan antar unit kerja.
Struktur organisasi baru dipahami ketika makna informal struktur tersebut dapat dikenali secara seksama.
Struktur organisasi tidak mungkin dapat dipahami hanya dengan memperhatikan karakter formalnya saja.
Untuk itu bila diperlukan perubahan hendaknya didasari. Dengan pertimbangan yang cermat dan hati-hati dan tidak perlu ditambahi dengan pertimbangan ketergesa-gesaan.
d. Reduksi biaya
Strategi reduksi biaya memiliki kaitan erat dengan strategi sentralisasi pengendalian keuangan.
Reduksi biaya dapat memiliki karakter strategis jika tujuan yang hendak
dicapai adalah mencapai posisi yang lebih unggul dibandingkan
pesaing.
Strategi reduksi biaya memiliki peran yang signifikan ketika perusahaan
menderita kerugian.
Khususnya jika jarak antara volume penjualan yang
diraih mendekati titik impas. Sedikit saja reduksi biaya yang dilakukan, maka perusahaan tidak
mengalami kerugian.
Reduksi biaya material dapat dilakukan dengan cara
perubahan strategi pembelian. Strategi pembelian.yang lebih efektif dan efisien.
Reduksi biaya tenaga kerja dapat dilakukan dengan peningkatan
produktifitas.
Perusahaan berhasil memiliki keunggulan biaya tidak saja dalam jumlah,
akan tetapi juga dalam struktur.
Dan jika diperlukan dapat dilakukan
melalui pengurangan jumlah tenaga kerja.
e. Reduksi aset
Reduksi aset sangat diperlukan bagi perusahaan yang memiliki krisis
keuangan yang besar.
Yang merupakan salah satu syarat terpenting
keberhasilan penyehatan perusahaan. Manajemen perusahaan harus dengan segera melakukan divestasi
aset.
Tanpa mengkaitkan dengan strategi reorientasi produk. Mendesaknya divestasi dan penjualan aset dilatar belakangi oleh
tingginya kebutuhan perusahaan untuk memperoleh dana segar.
f. Restrukturisasi hutang dan keuangan
Pada umumnya perusahaan sakit memiliki beban tetap bunga yang besar
sebagai akibat kesalahan kebijakan keuangan yang tidak
hati-hati.
Perusahaan memiliki rasio hutang terhadap modal yang terlalu
tinggi.
Dan melanggar kaidah umum yang normal yang biasanya dipegang dalam
konteks manajemen keuangan.
Jumlah hutang lebih besar dari modal yang dimiliki, Oleh karena itu
restrukturisasi hutang perlu dilakukan.
Namun perusahaan juga perlu melakukan restrukturisasi portofolio
investasi, Restrukturisasi hutang melibatkan proses negosiasi ulang
tentang perjanjian hutang piutang.
Antara perusahaan dengan pemberi kredit misalnya bank. Manajemen perlu melakukan peninjauan ulang terhadap jadwal pembayaran
hutang.
Sampai pada pengunduran jatuh tempo, Perubahan hutang jangka
pendek menjadi jangka panjang juga perlu dilakukan.
Sedangkan restrukturisasi keuangan mencakup kebijaksanaan alokasi arus
keuangan kas.
Maupun kredit yang diperlukan untuk penciptaan nilai
tambah perusahaan. Termasuk di dalamnya kebijakan distribusi keuangan bagi portofolio
perusahaan.
Jadi restrukturisasi keuangan memiliki pengertian yang jauh
lebih luas dibandingkan dengan restrukturisasi hutang.
g. Reorientasi produk
Strategi reorientasi produk juga tetap diterapkan jika sebab ketidak
sehatan perusahaan.
Karena manajemen keliru dalam menentukan target dan
segmen pasar yang dituju
Strategi ini tepat dijalankan jika perusahaan mengalami pertumbuhan
yang cepat.
Namun tidak diikuti pertumbuhan penjualan yang dapat
menimbulkan berkurangnya laba perusahaan.
Secara garis besar, strategi reorientasi produk meliputi pengurangan
atau penambahan item.
Secara praktis, reorientasi produk dapat diarahkan
untuk keperluan pengurangan kerugian.
Dan lini produk; pengurangan atau penambahan konsumen yang dilayani.
Baik secara geografis maupun jenis; perubahan komposisi bauran
penjualan.
Dengan lebih memperhatikan satu jenis produk tertentu atau konsumen
tertentu.
Modifikasi atribut produk; keluar atau memasuki segmen pasar
tertentu.
Mempertahankan laba dalam jangka pendek atau ditujukan untuk mencapai
pemulihan kesehatan perusahaan jangka panjang.
h. Peningkatan program pemasaran
Perusahaan yang tidak sehat khususnya yang disebabkan oleh karena
kesalahan professional manajemen.
Biasanya ditandai oleh rendahnya
efektivitas implementasi program pemasaran.
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rendahnya kinerja
organisasi. Perencanaan pemasaran tidak dapat dijalankan sebagaimana
yang diharapkan.
Oleh karena itu manajemen memiliki kemungkinan untuk melakukan strategi
peningkatan efektivitas program pemasaran.
Tanpa harus melakukan perubahan perencanaan pemasaran secara
signifikan. Tidak ada kesalahan yang signifikan yang dijumpai pada
perencanaan.
Akan tetapi, perencanaan tersebut tidak dapat diimplementasikan dengan
hasil yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen perusahaan perlu meningkatkan laba potensial yang dimiliki
dengan tanpa perlu melakukan modifikasi produk.
Serta segmen pasar yang dituju dengan hanya melakukan penyesuaian
bauran pemasaran yang selama ini telah digunakan.
Manajemen harus mencari kombinasi dan keseimbangan baru yang lebih pas
terhadap berbagai variabel :
- Meliputi lini dan atribut produk
- Saluran distribusi
- Program penjualan
- Harga
- Promosi
- Program pelayanan.
Program penjualan dan harga adalah dua variabel yang lebih sering
dipilih :
i. Akuisisi
Akuisisi juga merupakan strategi yang dapat dipilih sebagai strategi
penyehatan perusahaan. Meskipun jarang ditemui implementasinya di
lapangan.
Biasanya strategi ini lebih tepat dipilih oleh perusahaan yang
mempunyai kondisi bisnis statis.
Perusahaan yang sedang dalam tahapan krisis keuangan yang buruk.
Samping itu, pilihan terhadap strategi ini juga didasarkan pada
pertimbangan.
Pertimbangan percepatan waktu yang diperlukan dalam pemulihan kesehatan
perusahaan.
Dengan akuisisi, perusahaan memiliki peluang sehat dalam tempo yang
relatif cepat.
Akuisisi pada perusahaan sejenis atau masih mempunyai
keterkaitan dalam kategori industri. Menjadikan perusahaan yang tidak
sehat tersebut mempunyai efek komplementer.
Perusahaan yang baru minimal bisa dijadikan patok duga atau benchmark
kinerja bisnis.
Akuisisi yang memiliki sifat lebih terdiversifikasi
membuka peluang bagi perusahaan yang tidak sehat.
Untuk memasuki produk-produk yang tentu saja masih memiliki peluang
bisnis yang besar.
Setidaknya lebih besar dibandingkan pasar yang telah
dimasuki yang kini hampir ditinggalkan.
k. Investasi
Strategi investasi biasanya dilakukan oleh perusahaan tidak sehat yang
telah diakuisisi terlebih dahulu oleh perusahaan lain.
Jadi selama perusahaan yang tidak sehat tersebut tetap independen
sebelum diakuisisi.
Perusahaan hampir mustahil mampu mengimplementasikan strategi investasi
karena biasanya tidak lagi memiliki dana yang memadai.
Keputusan
melakukan investasi perlu dibuat oleh pemilik baru.
Dan mungkin juga manajemen baru yang telah membeli perusahaan yang
tidak sehat tersebut.
Investasi dapat diwujudkan misalnya dengan
peralatan produksi yang telah kadaluwarsa.
Dengan harapan akan dapat diperoleh struktur biaya yang lebih rendah
dibandingkan pada masa sebelumnya.
Perusahaan berusaha bekerja dengan lebih efisien setelah memiliki alat
produksi yang lebih baru.
Yang diusahakan bersamaan dengan pencapaian skala ekonomi yang lebih
besar. Dengan demikian strategi investasi ini berjalan seiring dengan
strategi reduksi biaya.
Tidak kalah pentingnya juga diikuti oleh strategi pemasaran yang lebih
agresif untuk mencapai volume penjualan yang lebih besar.
2. Cara bangkit dari keterpurukan usaha
Penyehatan usaha. Cara bangkit dari keterpurukan usaha
adalahpelaku bisnis hikmah dari keterpurukan. Merupakan bahwa kegagalan
memberi pembelajaran.
Menjadi pelaku bisnis harus tahan dan kuat menghadapi tantangan yang
tidak ringan serta harus mau bekerja keras dan fokus.
Strategi pemeliharaan secara berimbang strategi defensif dan
agresif. Strategi pemeliharaan dalam penyehatan yaitu agar dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bisnis :
- Meningkatkan dan mempertahankan produktivitas usaha
- Menjaga iklim kerja yang kondusif
- Mencapai budaya perusahaan yang baru
Penyehatan operasional berusaha melakukan perubahan operasi perusahaan.
Akan tetapi hampir sama sekali tidak bersentuhan dengan usaha merubah
strategi bisnis :
- Manajemen berusaha meningkatkan penghasilan yang diperoleh dengan berbagai teknik.
- Misalnya dengan pemotongan harga, promosi, penambahan dan perbaikan pelayanan konsumen, memperbaiki saluran distribusi dan kualitas barang.
- Manajemen melakukan pemotongan biaya misalnya biaya administrasi, pemasaran, penelitian dan pengembangan.
Pemilihan strategi ini tepat dilaksanakan oleh pelaku bisnis yang
beroperasi. Yang telah lama yang hampir tidak menyediakan peluang pangsa
pasar.
Pebisnis memiliki fleksibilitas yang cukup dalam anggaran operasi
sehingga membuka peluang adanya pengurangan biasa yang signifikan.
a. Langkah-langkah penyehatan :
- Mengembalikan situasi yang serba tidak teratur menjadi yang teratur sesuai dengan strategi yang telah direncanakan.
- Memberian penilaian secara menyeluruh sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. tentang penarikan penghasilan dari piutang dagang menjadi berjangka waktu pendek.
- Mulai dipikirkan kemungkinan mencari sumber tambahan penghasilan baru sesuai dengan strategi yang telah direncanakan.
b. Tahapan penyehatan sesuai strategi yang direncanakan :
- Manajemen melakuan evaluasi menyeluruh. Yang biasanya memerlukan waktu satu bulan sampai tiga buian.
- Rencana penyehatan yang memerlukan waktu satu bulan sampai enam bulan.
- Manajemen mengimplementasikan penyehatan yang telah dibuat, biasanya memerlukan waktu enam bulan sampai dua belas bulan.
- Manajemen membuat langkah stabilisasi perusahaan, biasanya memerlukan waktu enam bulan sampai dua belas bulan.
- Penyiapan ke arah pertumbuhan bisnis. Memerlukan waktu antara satu sampai dua tahun.
3. Strategi penyehatan perusahaan dan divestasi
Penyehatan usaha. Strategi penyehatan perusahaan dan
divestasi adalah Strategi pemulihan pertumbuhan.
a. Strategi agresif
Yang bertujuan untuk merebut peluang bisnis kembali yang masih tersedia
guna memperoleh laba :
- Melakukan berbagai investasi dan pengembangan produk/jasa pendamping dan produk / jasa baru.
- Merebut peluang bisnis melalui investasi secara agresif.
Kinerja operasional meliputi pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba,
margin keuntungan.
b. Stabilitas aliran kas dan stabilitas penjualan.
Kinerja yang di harapkan untuk menguasai pangsa pasar, bila :
- Tingginya kualitas produk yang di jual
- Rendahnya biaya produksi
- Memiliki ragam produk
- Reputasi (citra) perusahaan yang baik
- Kualitas pelayanan kepada konsumen baik
- Keunggulan teknologi yang dimiliki
- Jangkauan wilayah pemasaran.
Langkah-langkah Penyehatan usaha yang terpuruk hendaknya dimiliki oleh
pelaku bisnis.
Pada umumnya pelaku bisnis cenderung menunggu-nunggu
sampai gejala tersebut muncul ke permukaan.
Serta sulit menerima dan mengakui bahwa bisnisnya sedang sakit bukanlah hal yang mudah.
Karena berkaitan langsung dengan penilaian pada Relasi bisnis dan Kompetetor. Banyak contoh perusahaan-perusahaan besar yang berdiri bertahun-tahun.
Namun tiba-tiba sakit keras secara mendadak dan akhirnya tutup.
Mengenali gejala ketidak sehatan perusahaan juga seringkali dipengaruhi oleh sudut pandang yang melihat dan kepentingannya. Terpulang dari sisi mana melihatnya.
Orang dalam dan luar perusahaan mungkin menemukan gejala yang berbeda. Bahkan sesama orang dalam juga dapat merasakan gejala yang tidak sama.
Orang awam mungkin menafsirkan jika ada perusahaan yang secara mendadak mengalami pergantian manajemen.
Juga terancam diakuisisi oleh perusahaan lain sebagai perusahaan yang menderita sakit.
Pemasok mungkin melihat dari keterlambatan pembayaran merupakan tanda ketidak sehatan. Sedangkan manajemen bisa memperhatikan data lebih detail.
c. Evaluasi
Mengevaluasi misalnya pangsa pasar yang dikuasai :
- Laba yang diperoleh
- Likuiditas perusahaan.
- Tingkat penjualan yang diraih.
Berdasarkan penjelasan di atas, apapun jenis perusahaannya bahwa yang
namanya ketidak sehat.
Perusahaan perlu segera ditangani agar tidak
menyebabkan perusahaan mengalami penutupan.
Dalam melakukan penyehatan perusahaan juga diperlukan langkah
strategis yang tepat agar perusahaan dapat kembali sehat.
Artinya strategi penyehatan bisnis perlu diperhatikan. Dan perlu dilakukan oleh setiap pelaku bisnis.
Agar bisnis yang mengalami sakit tidak berlarur-larut sampai menyebabkan perusahaan mengalami penutupan.
Perusahaan yang mengalami penutupan akan memiliki banyak konsekuensi :
- Pertama modal disetor akan terbuang sia-sia karena perusahaan mengalami sakit dan tutup.
- Kedua citra perusahaan juga akan mengalami kesan negatif dimata konsumen dan dimata stake holder lainnya.
- Ketiga perusahaan yang tutup dapat dipastikan akan menimbulkan adanya PHK.
Sebagai penutup, diucapkan terima kasih telah meluang waktunya untuk
membaca artikel Penyehatan usaha - yang sedang terpuruk | Bagian 2.
Kembali ke
Bagian 1
Untuk melengkapi pemahaman tentang Penyehatan usaha, silahkan tonton video dibawah ini.
Semoga artikel ini memberi manfaat serta menginspirasi. Bila ada yang
ingin mendiskusikan bisa mengklik "
Contact Us
"
Baca juga : Strategi bisnis yang cantik
Mindset yang Harus Anda Miliki di Saat Anda Sedang Bangkrut
![]() |
Penyehatan usaha |
Comments
Post a Comment
Terima kasih, telah membaca dan memberi komentarnya
Semoga Artikel ini memberi inspirasi dan bermanfaat.